0

Do'a wudhu dari BMKku

Posted by Shofwah on 22.29 in

Inilah satu-satunya catatan di buku BMKku (Belajar Membaca Kitab) atau Fikih-1(fathul qorib) yg masih terhafal olehku, do’a-do’a wudhu. Pasalnya, empat tahun yg lalu (jaman SMA), menjelang ujian praktik Fiqih, saat mencari informasi mngenai apa saja yang diujikan, ada informasi bahwa salah satu yang diujikan adalah praktik wudlu. Yang menguji praktik wudlu ini adalah Pak Djari, tetangga baruku waktu itu. Hmm, praktik wudlu. Mungkin bukan cuma aspek rukun wudlunya ajah yg dinilai tp aspek sunnah-sunnahnya jg, pikirku. Yang menguji tetanggaku lagi, malu dong, kalau biasa-biasa saja. Berawal dari rasa malu itulah, akhirnya saya ingat bahwa waktu MTs dulu pernah diajari do'a-do'a wudlu lengkap.
Pelajaran wudlu itu saya peroleh di pelajaran BMK kelas dua. Saya mencari buku fotokopian dan jilidan berukuran folio bertuliskn BMK di cover depannya. Membalik-balik tiap lembar halamannya. Berharap menemukan sebuah catatan do'a-do'a wudlu yang pernah saya tulis dulu. Benarlaah.. akhirnya saya menemukannya juga. Do'a-do'a itu tertulis rapi satu halaman, meski jenggotan maknaannya tidak lengkap.hehe.. Kurang lebih yang saya ingat dan hafal adalah sebagaimana berikut (rasanya ada yg kurang, tp apa y?).

Do'a akan wudlu:
hmm, bagian ini saya lupa.

Niat wudlu:
“Nawaitul wudlu’a liraf’il hadatsil ashghori fardlollillahi ta’ala”
Saya beriat wudlu unt membersihkan dari hadats kecil sebagai kewajiban krn Allah Yang Maha Tinggi

Do’a ketika membasuh muka:
Allohumma bayyidh wajhy  binuurika yauma tabyaddlu wujuuhu auliyaaika, walaa tusawwid wajhy bidhuluumatika yauma taswaddu wujuuhu a’daaika
Ya Allah, cerahkanlah wajah saya dengan cahayamu di hari Engkau cerahkan wajah wali-walimu, dan janganlah Engkau buramkan wajah saya di hari Engkau memburamkan wajah musuh-musuhmu.

Do’a ketika membasuh tangan kanan:
“Alloohumma’tiany kitaaby biyaminy wahaasibny hisaaban yasiiroo”
Ya Allah, berikanlah kitabku (catatan amal) melalui tangan kananku, dan hisablah saya dengan mudah.

Do’a ketika membasuh tangan kiri
 “Allohumma inni a‘uudzu bika an tu’tiany kitaby bisyimaly aw min warooi dzohry”
Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung padaMu dari pemberian kitabku (catatan amal) melalui tangan kiri atau dari punggung/arah belakang saya

Do’a saat membasuh sebagian kepala:
“Allohumma harrim sya’ry wabasyriy ‘alan naar”
Ya Allah, haramkanlah rambut dan pandangan saya dari api neraka.

Do’a saat membasuh kedua telinga:
“Allohumma yastami’unal qoula wa yattabi’unal ahsana”
Ya Allah, dengarkan pada saya perkataan dan panggilan pada kebaikan.

Do’a saat membasuh kaki kanan:
“Allohumma tsabbit qodami ‘ala shirothil mushtaqim ma’a aqdami ‘ibadika sholihiin”
Ya Allah, tetapkanlah kaki saya di atas titian yang lurus bersama kaki hamba-hambamu yg sholeh.

Do’a saat membasuh kaki kiri:
“Allohumma inni a’udzu bika antuzilla qadamiy ‘ala naari ma’a aqdamil munafiqiina wal musyrikiin”
Ya Allah, sesungguhnya saya berlindung padaMu dari keterpelesetan kaki saya di atas api neraka bersama kaki orang-orang munafiq dan musyrik.

Do’a setelah selesai wudlu:
“Asyhadu alla ilaaha illallaahu wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu warosulu. Allohummaj’alniiy mina tawwabiin waj’alniy minal mutathohhiriin, waj’alniy  min ‘ibadikas sholihiin “
Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Satu-satu-Nya,tiada sekutu bagi-Nya Dan Saya bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya. Yaa Allah,jadikanlah saya termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah saya termasuk orang-orang yang suci dan jadikanlah saya termasuk orang-orang yang shalih.

Eh, pass undian ujian praktek, saya tidak kebagian praktik wudhu. Tapi lumayanlah. Kalau saja tidak ada ketakutan dan malu jika tidak bisa praktik wudlu, mungkin saya tidak pernah membuka catatan di buku BMK itu.

Oiya.. Sebenarnya tujuan pelajaran BMK adalah paling tidak siswa dapat sedikit memaknai kitab gundul, kitab kuning, membedakan antara isim, fiil, huruf, mengidentifikasi mabni rofa’, nashob, jir, atau jazm, dan hal-hal yang berbau ‘nahwu’ lainnya. Kitab yang dibahas adalah Fathul Qorib. Hmm, masalah memaknai kitab, saya tidak memiliki keahlian mengenai hal tersebut. Maklum, memaknai kitab gundul adalah momok bagi anak-anak MTs dulu. Tapi sekarang nyesel deeh, gak terlalu paham nahwu-shorof  dan kawan-kawannya..

Ada lagi yang terkesan dari do’a-do’a tsb. Hmm… Aku teringat akan cara ibuku menghafal do’a-do’a tsb. Ibuku adalah orang yang rajin dan ‘temen’. Setelah mendapat pelajaran dari pak kiai belakang rumah (Ibu waktu itu ikut jam’iyah ngajinya), dia segera mempraktikan apa yang didapatkannya., termasuk do’a-do’a wudlu tersebut. Di tembok depan pintu kamar mandi yang kebetulan belum dicat putih, ibuku menuliskan do’a-do’a tsb dengan kapur putih untuk menghafalkannya. Setiap kali akan wudlu, otomatis dia melihat tulisan tersebut untuk mempermudah dia menghafalkannya… 

0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 My Graffiti All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.